PELANTIKAN KORKOM 2008


Organisasi Sebagai Alat Untuk Mencapai Tujuan

Oleh: Abdus Salam

Sebagai mahluk sosial, membentuk suatu wadah untuk perjuangan merupakan sebuah keniscayaan. Sadar ataupun tidak, kehidupan yang kita jalani tidak terlepas dari sebuah organisasi terlepas organisasi formal ataupun non formal. Dalam masyarakat misalnya ada RT, RW, KELURAHAN. Hal tersebut membuktikan akan pentingnya organisasi untuk dapat mencapai tujuan bersama, namun hal yang terpenting untuk kita pahami adalah bagaimana tujuan bersama tersebut dapat terungkap sehingga organisasi lahir dari efek kesepakatan untuk mencapai tujuan dari setiap individu yang ada di dalamnya.

Adakanlah dari kamu sekalian, golongan yang mengajak pada Islam, menyeru pada kebaikan dan mencefgah dari kemungkaran. Mereka itulah yang memper oleh kebahagiaan (QS. Ali imran ayat 104). Bagi umat Islam organisasi selain sebuah alat perjuangan juga dapat dijadikan tempat beralmal. Sebagai mahasiswa yang menganut agama Islam organisasi dapat dijadikan arena tempat beramal, menyalurkan bakat dan kemampuan, mempraktekkan dan mengamalkan ilmu yang telah didapatkan di bangku kuliah bagi kepentingan Agama, Nusa dan Bangsa.

Munculnya suatu realitas (organisasi islam) sangat dipengaruhi oleh sosial politik, ekonomi, pendidikan, udaya dan pemikiran keagamaan Islam. Dari hasil proses komunikasi dan ekspresi dengan lingkungannya, yaitu negara republik Indonesia yang berpenduduk mayoritas beragama islam, dengan semangat totalitasnya lahirlah suatu organisasi yang bernama Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dimana sosok yang punya andil terbanyak ialah Lafran Pane atau boleh kita katakan belaulah sosok tokoh pendiri HMI. Dengan didukug empat belas (14) mahasiwa STI, Lafran Pane melahirkan suatu realitas (HMI) yang mana organisasi ini didirikan di Yokyakarta pada tanggal 14 Raiulawal 1366 H bertepatan pda 5 Februari 1947 M. kedudukan sekretariat pengurus besar HMI di Jl. Diponegoro 16 jakarta pusat.

HMI merupakan organisasi pengkaderan dan perjuangan, klaim HmI sebagai organisasi kader meniscayakannya untuk melakukan proses perkaderan sebagai bukti tanggung jawabnya terhadap klaim yang dinyatakan. Hidup atau matinya HmI sangat tergantung pada ada dan tidaknya proses perkaderan yang digelar. Tentu saja, arti perkaderan bukan perkederan. Sebab, perkaderan berarti usaha organisasi yang dilaksanakan secara sadar dan sistematis yang selaras dengan pedoman perkaderan HmI, sehingga memungkinkan seorang kader HmI mengaktualisasikan potensi dirinya menjadi seorang kader muslim, intelektual, dan profesional yang memiliki kualitas insan cita, sehingga melahirkan kader yang utuh, sementara pengkederan membuat kader jadi keder tanpa inisiasi yang mandiri. Perkaderan yang dijalankan HmI mesti menggunakan strategi pendekatan yang mampu menjawab kebutuhan seperti student reasoning (nalar mahasiswa) melalui wahana intellectual exercise (latihan intelektual), kebutuhan student interest (minat mahasiswa), dan kebutuhan student welfare (kesejahteraan mahasiswa).

Islam adalah azas HmI. Karena itu, kualitas tertinggi insan kamil menurut pandangan dunia Islam, diartikulasikan HmI dalam konsep tujuan organisasi yang dirumuskan pada pasal 4 Anggaran Dasar HmI, yakni “terbinanya insan akademis, pencipta, dan pengabdi yang bernafaskan Islam dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah Subhanahu Wata’ala”. Proses perkaderan yang diselenggarakan HmI berorientasi pada penguatan kualitas kader sebagai insan akademis, pencipta, dan pengabdi. Kualitas insaniyah tersebut berlatar inspirasi Islam sebagai ajaran yang rahmatan lil’alamin. Sampai di sini, penjelasan tujuan HmI masih bersifat individual. Padahal, HmI juga berorientasi kemasyarakatan. Karena itu, statement “dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah Subhanahu Wata’ala” memperkuat daya gebrak HmI sebagai organisasi yang memiliki mission sacred (misi suci) merealisasikan tatanan masyarakat ideal.

REFERENSI

Sitompul, agussalimal. 2008. Naskah materi sejarah perjuangan HMI.

Dodi kurniawan, mi’raj. 2008. HmI sebagai Cadre Forming.

Hasil-hasil kongres XXVI di palembang,

HMI KORDINATOR KOMISARIAT UPI (KORKOM UPI)

HMI KORKOM UPI saat ini terdiri dari 5 komisariat, yakni:

Komisariat PIPS, Arif sebagai ketua umum

Komisariat PMIPA, Ati Novita Zahra sebagai ketua umum

Komisariat PBS, Lazaro Legina sebagai ketua umum

Komisariat PTK, Khoirumin sebagai ketua umum

Komisariat IP, Yunifar sebagai ketua umum

Hasil musyawarah komisariat ke-40 mengamanatkan organisasi ini untuk terus eksis dalam memperjuangkan pengkaderan dan pergerakan, artinya roda organisasi pada kepengurusan periode 2008/2009 harus mampu berjalan sesuai amanat musyawarah komisariat. Dengan diselenggarakannya pelantikan pengurus HMI KORKOM UPI pada 20 September 2008 M. bertepatan pada 20 Ramadan 1429 H. di SD ISOLA Jl. Geger Kalong, Bandung. Maka sahlah kepengurusan periode 2008/2009 dalam menjalankan amanahnya.

Struktur Kepengurusan HMI KORKOM UPI

Ketua Umum : Abdus Salam salam.jpg

Seketaris Umum : Gita Permana GITA PERMANA.jpg

Bendahara Umum : Rina Sarina rina.S.jpg

Kabid Internal : Agung Wicaksono AGUNG.jpg

Kabid Eksternal : sofyan sofyan.jpg

Kabid Keperempuanan : Ai Siti Fatimatul Hudayah nyai.jpg

Wasekum Internal : Iwan Kosasih I1 COS.jpg

Pelantikan Pengurus

Kehadiran organisasi mahasiswa lainnya pada kegiatan ini merupakan sebuah penghargaan bagi kepengurusan HMI UPI, ribuan terimakasih kami ucapkan pada kawan-kawan UKSK, KALAM UPI, GEMA PENA, dan kader MHI secabang bandung yang turut hadir dalam menyukseskan acara ini.

Acara pelantikan diisi dengan agenda pelantikan pengurus, orasi/siraman rohani dan buka bersama. Orasi/siraman rohani, rakanda Sofyan Taftanzani sebagai pemateri menggambarkan perjuangan HMI UPI dimasa lampau, besar harapan nilai histori yang diceritakan bisa menstimulus kade HMI untuk terus belajar dan beraktual untuk mewujudkan misi suci HMI. Kehadiran beberapa alumni muda merupakan bukti keloyalan terhadap organisasi, hal tersebut tidak terlepas dari keberhasilan pengkaderan yang telah dilakukan sebelumnya.

------------Yakin usaha sampai------------

0 komentar: