refleksi maulid Nabi Besar Muhammad Saw

pentingnya refleksi ialah untuk memngingat perjuangan masa lalu yang harus terus dilanjutkan guna kemaslahatan umat... sebuah aktifitas untuk menegakkan i'laan likalimatiLlah merupak upaya yang harus dan atau niscaya dikerjakan. peringatan hari kelahiran rasul merupakan kegiatan untuk mengingat perjuangan pemimpin kita yang patut di teladani, oleh sebab itu kami pengurus HMI KORKOM UPI memiliki hajat untuk menyelenggarakan silaturahmi akbar dan peringatan maulid nabi dengan tema "meneledani kepemimpinan rasul" teme ini diambil karena kita menyadari menjadi pemimpin merupakan keniscayaan bagi kita sebagai umat manusia. semoga kegiatan yang akan dilaksanankan pada hari senin tanggal 09 maret 2009 yang bertempat di gedung pusat kegiatan mahasiswa UPI akan menghasilkan pencerahan bagi seluruh kader HMI dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. amin Allahuma Amin.

Representasi Dasar Pemikiran Dunia Matematik




Oleh : Andri Indrawan

Salam silaturahim dan pencerahan ……

Suatu susunan objek (di dalamnya terpadat proses perhitungan dan penyeleksian) yang senantiasa tidak memperhatikan urutan dari setiap elemen-elemen pembentuknya, dalam dunia matematika itu disebut dengan kombinasi, sedangkan permutasi dapat katakan sama namun untuk urutan dari setiap elemen pembentuk objeknya itu diperhatikan. Dikatakan pula di sana bahwa pada setiap objek S (S adalah simbol dari suatu himpunan) dapat dipartisi menjadi beberapa himpunan bagian s1, s2, … , sn yang dimana banyaknya elemen di S sama dengan jumlah dari elemen-elemen s1, s2, … , sn nya, yap kurang lebih demikian.

Saya ambil contoh, sesuai kesanggupan saya :

S = {1, 2, 3, 4} dipartisi menjadi s1 {1, 2}, s2 {3}, dan s3 {4} dimana s1, s2 dan s3 itu - seperti yang dapat dilihat - , merupakan himpunan-himpunan bagian dari S. Jumlah elemen-elemen himpunan bagiannya itu = jumlah elemen yang ada di S yaitu 4.

Membicarakan Partisi atau lebih akrabnya saya menyebutnya dengan pembagian, bagi-pembagian mengingatkan saya kepada perdebatan ilmiah yang dilakukan oleh kedua filisuf hebat yaitu Aristoteles yang dikenal dengan peletak dasar logika dan Demokritus penemu teori spekulatifnya yaitu a-tom - .

Sebelum kesana, alasan saya membicarakan ini ialah bahwa yang namanya matematika (filsafat terapan menurut saya) merupakan titik-tolak metoda berpikir rasional-analitik para pakar ilmu pengetahuan (mungkin juga termasuk kebanyakan kita) dari sejak awal evolusinya hingga kini dengan segala kehebatan dan manfaatnya. Pemahaman saya pun mengenai matematika ini lebih kepada upaya pengungkapan-pengungkapan kualitas dan identitas dari sesuatu yang ada termasuk semesta alam melalui simbol-simbol dan aturan main didalamnya (ex: angka-angka, bilangan, rumus, aksioma, teorema, dan lain-lain), makanya tak aneh pula kenapa pemikir sekaligus matematikawan sekaliber Phytagoras menyatakan suatu pertanyaan seperti Apakah matematika berada di pusat semesta ??. Selain itu bapak Descrates yang dikenal sebagai peletak filsafat modern dengan metoda-pengetahuannya dan penemu teori Geometri-analitik, senantiasa ber-filsofi terhadap seuatu yang ada, semesta dan dirinya.

Begitu pula dengan perdebatan-ilmiah Aritoteles dan Demokritus sesudahnya, melalui fokus pemikiran terhadap pertanyaan mendasar Apa penyusun terkecil alam semesta ini ??. Perdebatan ilmiah yang saya maksud lebih kepada sudut pandangnya kedua filisuf tersebut terhadap kebendaan-alam semesta. Aritoteles menyatakan melalui teori materi rapat nya, bahwa benda tidak tersusun dari satuan-satuan kecil, melainkan sesuatu yang solid dan dapat dibagi-bagi oleh pembagi, atau dengan bahasa saya sehari-hari bahwa harddisk tidak terdiri dari satuan-satuan atau himpunan-himpunan bagian yang lebih kecil, melainkan solid dan dapat dipartisi oleh user (partisi disini bukan secara logic melainkan benar-benar di partisi!). Pandangan beliau ini dapat saya pahami melalui pemikirannya mengenai tahu akan sesuatu/ realita yang dapat dinyatakan bahwa realitas tertinggi itu pengalaman-empiris atau apa yang ada-nyata itu adalah apa yang kita lihat. Lalu bagaimana dengan Demokritus ?

Demokritus memandang lain, ia menyatakan melalui teori materi tidak rapat nya, bahwa benda itu tersusun dari atom-atom ( a tidak dan tom dibagi) yang terdapat kekosongan diantaranya sedangkan atom itu sendiri materi padat (tidak dapat dibagi dan tidak ada perantara didalamnya), atau dapat dipahami bahwa benda tersusun oleh bagian-bagian yang dimana kekosongan diantaranya itu berfungsi sebagai pengait atau perekat, sehingga apabila suatu benda itu terbagi maka hal itu dikarenakan terputusnya pengait yang ada tersebut oleh pembagi, namun untuk saya timbul pertanyaan Kenapa diantara atom-atom tersebut yang terdapat kekosongan diantaranya dapat mengait antara satu dengan lainnya, bagaimana dan adakah yang mengaitkannya, jika ada siapa ? mungkinkah Tuhan ??.

Kalau kita merujuk kepada penjelasan sebab-akibat, katakanlah ada suatu benda misalnya harddisk. Atom-atom pembentuk harddisk tersebut dikatakan dengan sebab material , bentuk dengan segala atributnya dikatakan sebab formal dan kegunaan atau fungsi-manfaat dari harddisk tersebut dikatakan sebab final, sedangkan untuk si perancang, penemu dan pencipta harddisk tersebut disebut dengan sebab efisien. Jika untuk harddisk sebab efisiennya adalah si perancang tadi, lalu bagaimana dengan a-tom itu sendiri, apa sebab efisiennya ? mungkinkah itu Tuhan ??.

Yang jelas a tom yang dijelaskan Demokritus tesebut hanya merupakan pemodelan dalam benak akan sesuatu sebagai penyusun dari benda/ kebendaan. Yap kalau salah satu senior saya - dalam salah satu organisasi yang saya ikuti - malah mengungkapkan ekspresinya melalui salah satu karyanya[1], mengenai perbedaan sudut pandang kedua filusuf tersebut dengan pernyataan seperti berikut “Bagi para fisikawan titik itu adalah ‘.’, sedangkan bagi matematikawan bukanlah ‘.’ sebab titik itu tidak berdimensi sedangkan ‘.’ sebaliknya yaitu berdimensi?.

Kembali dengan partisi dari suatu himpunan seperti yang sudah saya singgung dan contohkan dengan sederhana diatas, sudi kiranya kita menengok kembali ungkapan matematik tersebut, partisi. Partisi atau pembagian dapat dikatakan juga sebagai himpunan bagian, atau partisi = himpunan bagian (namun tidak berlaku sebaliknya) dari objek S dimana jika dan hanya jika antara s1, s2, … , sn yang merupakan himpunan-himpunan bagiannya ketika digabungkan tidak memiliki irisan atau dapat memiliki irisan jika dan hanya jika irisannya adalah himpunan kosong dengan banyak elemen yang ada di S sama dengan jumlah elemen-elemen dari s1, s2, … , sn .

Contoh :

S = {1, 2, 3, 4} dipartisi menjadi s1 {1, 2, 3}, s2 {2, 3, 4}, dan s3 {4} dimana s1, s2 dan s3 itu merupakan himpunan-himpunan bagian dari S.

Untuk s1 {1, 2, 3}, s2 {2, 3, 4}, dan s3 {4} betul adanya bahwa itu semua merupakan himpunan bagian dari S, karena setiap elemen yang ada di s1, s2 dan s3 Є dari S dan setiap s1, s2 dan s3 subset dari S. tetapi belum tentu benar untuk s1, s2 dan s3 merupakan partisi dari S kerena himpunan bagian yang ada jika digabungkan jumlah elemen yang dimiliki oleh s1, s2 dan s3 adalah 7 tidak sama dengan banyaknya elemen di S yaitu 4 dan antara s1 dengan s2 memiliki irisan elemen {2, 3} begitu pula antara s2 dengan s3 memiliki irisan elemen {4}.

Berbeda dengan s1 {1, 2, 3} dan s3 {4} ketika digabungkan bahwa benar s1 dan s3 adalah himpunan bagian dari S , karena setiap elemen yang ada di s1 dan s3 Є dari S dan setiap s1 dan s3 subset dari S serta benar pula partisi karena jumlah elemen yang dimiliki oleh s1 dan s3 sama dengan banyaknya elemen di S yaitu 4 dan walaupun antara s1 dengan s3 memiliki irisan, irisannya adalah himpunan kosong. Nah! Ada yang menarik disini bagi saya, khususnya himpunan kosong yang digunakan sebagai perantara-pengait antara himpunan bagian dari paritisi, bagi saya ini suatu hal yang patut dikaji, bagaimana dengan kawan-kawan - apa itu himpunan kosong?- , Mau ?.

PELANTIKAN KORKOM 2008


Organisasi Sebagai Alat Untuk Mencapai Tujuan

Oleh: Abdus Salam

Sebagai mahluk sosial, membentuk suatu wadah untuk perjuangan merupakan sebuah keniscayaan. Sadar ataupun tidak, kehidupan yang kita jalani tidak terlepas dari sebuah organisasi terlepas organisasi formal ataupun non formal. Dalam masyarakat misalnya ada RT, RW, KELURAHAN. Hal tersebut membuktikan akan pentingnya organisasi untuk dapat mencapai tujuan bersama, namun hal yang terpenting untuk kita pahami adalah bagaimana tujuan bersama tersebut dapat terungkap sehingga organisasi lahir dari efek kesepakatan untuk mencapai tujuan dari setiap individu yang ada di dalamnya.

Adakanlah dari kamu sekalian, golongan yang mengajak pada Islam, menyeru pada kebaikan dan mencefgah dari kemungkaran. Mereka itulah yang memper oleh kebahagiaan (QS. Ali imran ayat 104). Bagi umat Islam organisasi selain sebuah alat perjuangan juga dapat dijadikan tempat beralmal. Sebagai mahasiswa yang menganut agama Islam organisasi dapat dijadikan arena tempat beramal, menyalurkan bakat dan kemampuan, mempraktekkan dan mengamalkan ilmu yang telah didapatkan di bangku kuliah bagi kepentingan Agama, Nusa dan Bangsa.

Munculnya suatu realitas (organisasi islam) sangat dipengaruhi oleh sosial politik, ekonomi, pendidikan, udaya dan pemikiran keagamaan Islam. Dari hasil proses komunikasi dan ekspresi dengan lingkungannya, yaitu negara republik Indonesia yang berpenduduk mayoritas beragama islam, dengan semangat totalitasnya lahirlah suatu organisasi yang bernama Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dimana sosok yang punya andil terbanyak ialah Lafran Pane atau boleh kita katakan belaulah sosok tokoh pendiri HMI. Dengan didukug empat belas (14) mahasiwa STI, Lafran Pane melahirkan suatu realitas (HMI) yang mana organisasi ini didirikan di Yokyakarta pada tanggal 14 Raiulawal 1366 H bertepatan pda 5 Februari 1947 M. kedudukan sekretariat pengurus besar HMI di Jl. Diponegoro 16 jakarta pusat.

HMI merupakan organisasi pengkaderan dan perjuangan, klaim HmI sebagai organisasi kader meniscayakannya untuk melakukan proses perkaderan sebagai bukti tanggung jawabnya terhadap klaim yang dinyatakan. Hidup atau matinya HmI sangat tergantung pada ada dan tidaknya proses perkaderan yang digelar. Tentu saja, arti perkaderan bukan perkederan. Sebab, perkaderan berarti usaha organisasi yang dilaksanakan secara sadar dan sistematis yang selaras dengan pedoman perkaderan HmI, sehingga memungkinkan seorang kader HmI mengaktualisasikan potensi dirinya menjadi seorang kader muslim, intelektual, dan profesional yang memiliki kualitas insan cita, sehingga melahirkan kader yang utuh, sementara pengkederan membuat kader jadi keder tanpa inisiasi yang mandiri. Perkaderan yang dijalankan HmI mesti menggunakan strategi pendekatan yang mampu menjawab kebutuhan seperti student reasoning (nalar mahasiswa) melalui wahana intellectual exercise (latihan intelektual), kebutuhan student interest (minat mahasiswa), dan kebutuhan student welfare (kesejahteraan mahasiswa).

Islam adalah azas HmI. Karena itu, kualitas tertinggi insan kamil menurut pandangan dunia Islam, diartikulasikan HmI dalam konsep tujuan organisasi yang dirumuskan pada pasal 4 Anggaran Dasar HmI, yakni “terbinanya insan akademis, pencipta, dan pengabdi yang bernafaskan Islam dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah Subhanahu Wata’ala”. Proses perkaderan yang diselenggarakan HmI berorientasi pada penguatan kualitas kader sebagai insan akademis, pencipta, dan pengabdi. Kualitas insaniyah tersebut berlatar inspirasi Islam sebagai ajaran yang rahmatan lil’alamin. Sampai di sini, penjelasan tujuan HmI masih bersifat individual. Padahal, HmI juga berorientasi kemasyarakatan. Karena itu, statement “dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah Subhanahu Wata’ala” memperkuat daya gebrak HmI sebagai organisasi yang memiliki mission sacred (misi suci) merealisasikan tatanan masyarakat ideal.

REFERENSI

Sitompul, agussalimal. 2008. Naskah materi sejarah perjuangan HMI.

Dodi kurniawan, mi’raj. 2008. HmI sebagai Cadre Forming.

Hasil-hasil kongres XXVI di palembang,

HMI KORDINATOR KOMISARIAT UPI (KORKOM UPI)

HMI KORKOM UPI saat ini terdiri dari 5 komisariat, yakni:

Komisariat PIPS, Arif sebagai ketua umum

Komisariat PMIPA, Ati Novita Zahra sebagai ketua umum

Komisariat PBS, Lazaro Legina sebagai ketua umum

Komisariat PTK, Khoirumin sebagai ketua umum

Komisariat IP, Yunifar sebagai ketua umum

Hasil musyawarah komisariat ke-40 mengamanatkan organisasi ini untuk terus eksis dalam memperjuangkan pengkaderan dan pergerakan, artinya roda organisasi pada kepengurusan periode 2008/2009 harus mampu berjalan sesuai amanat musyawarah komisariat. Dengan diselenggarakannya pelantikan pengurus HMI KORKOM UPI pada 20 September 2008 M. bertepatan pada 20 Ramadan 1429 H. di SD ISOLA Jl. Geger Kalong, Bandung. Maka sahlah kepengurusan periode 2008/2009 dalam menjalankan amanahnya.

Struktur Kepengurusan HMI KORKOM UPI

Ketua Umum : Abdus Salam salam.jpg

Seketaris Umum : Gita Permana GITA PERMANA.jpg

Bendahara Umum : Rina Sarina rina.S.jpg

Kabid Internal : Agung Wicaksono AGUNG.jpg

Kabid Eksternal : sofyan sofyan.jpg

Kabid Keperempuanan : Ai Siti Fatimatul Hudayah nyai.jpg

Wasekum Internal : Iwan Kosasih I1 COS.jpg

Pelantikan Pengurus

Kehadiran organisasi mahasiswa lainnya pada kegiatan ini merupakan sebuah penghargaan bagi kepengurusan HMI UPI, ribuan terimakasih kami ucapkan pada kawan-kawan UKSK, KALAM UPI, GEMA PENA, dan kader MHI secabang bandung yang turut hadir dalam menyukseskan acara ini.

Acara pelantikan diisi dengan agenda pelantikan pengurus, orasi/siraman rohani dan buka bersama. Orasi/siraman rohani, rakanda Sofyan Taftanzani sebagai pemateri menggambarkan perjuangan HMI UPI dimasa lampau, besar harapan nilai histori yang diceritakan bisa menstimulus kade HMI untuk terus belajar dan beraktual untuk mewujudkan misi suci HMI. Kehadiran beberapa alumni muda merupakan bukti keloyalan terhadap organisasi, hal tersebut tidak terlepas dari keberhasilan pengkaderan yang telah dilakukan sebelumnya.

------------Yakin usaha sampai------------